Rabu, 12 Februari 2014

ILMU PALING TIDAK BERGUNA YANG PERNAH DISAMPAIKAN PAK ISA ALAMSYAH (PENULIS BUKU BEST SELLER NO EXCUSE!)

ILMU PALING TIDAK BERGUNA YANG PERNAH DISAMPAIKAN PAK ISA ALAMSYAH

Ini postingan paling berbahaya yang pernah Eyang buat.

Untuk menambah keberanian, Eyang butuh 100 liker. Untuk memastikan juga
apakah kalian ingin mengetahuinya?

Mudah-mudahan selamanya gak cukup 100. AMIN!

Pertama, Eyang mau mengatakan Terima kasih untuk dukungannya.

Kedua, sesulit apapun tantangannya jika kita bersabar, maka pasti akan
berhasil juga.

Ketiga, Eyang mau mengatakan bahwa tidak semua doa akan terkabul.

Keempat, Eyang mau mengatakan yang susah itu tidaklah mustahil, seperti
dalam komentar Mas Richie "100 itu susah Mas."

Terakhir, yang kakinya lumutan, yang sudah banyak berimaginasi dikolom
komentar seperti Barone, Eyang bangga. Dalam mengisi waktu sembari
menunggu, sangat penting untuk mengisinya dengan hal bermanfaat.

Nah sekarang, Apa saja Ilmu yang tidak bermanfaat yang pernah
disampaikan Pak Isa?

Dalam kolom komentar, Eyang berkali-kali mengatakan, tantangan 100 like
ini mudah, asalkan di antara kalian ada yang berani tag. Ternyata tak
ada satupun yang melakukannya.

Berapa banyak ilmu yang Pak Isa bagikan lewat tips-tips dan komentarnya
kepada Anda, sangat banyak bukan? Bergunakah? Tentu tidak semuanya.

Seperti dalan kasus tag, itu adalah salah satu tips untuk meraih lebih
banyak like. Tetapi menjadi tidak berguna saat kita mengabaikannya.

Pertanyaannya, sudahkah Kita menerapkan tips yang Beliau bagikan?

Sudah Nemu jawabannya kan?

Lantas mengapa tulisan ini dikatakan satire lagi berbahaya? itulah kunci
kemenangan Eyang dalam lomba Editing bagian 2. Loh apa hubungannya?

Masih ingat saat Pak Isa mengatakan "Temukan 10 kesalahan dalam kalimat..."

Jangan salahkan Iyen, tapi kalau mau menyalahkan Pak Isa boleh juga. Karena apa? Itu adalah kalimat paling menjebak. Ada lebih dari 10 kesalahan disana.

SEMOGA PUAS DENGAN JAWABAN INI.

"Ilmu sebanyak apapun takkan berguna, jika tidak diterapkan." Eyang Wirotoraja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar