Minggu, 20 Juli 2014

BEKAL ISTIMEWA IKAL


BEKAL ISTIMEWA IKAL
Karya Abu Asy Syuara

Ikal sedang kesal. Ia tidak ingin sekolah pagi itu. Bukan. Bukan, karena ia tidak suka dengan mata pelajaran yang ada di kelas nanti. Apalagi hari itu mata pelajaran Bahasa Indonesia yang amat ia sukai. Jadi bukan karena itu yang menjadi alasania tidak ingin sekolah. Hingga hal itu pun mencuri perhatian Ibu.

Ibu pun lalu menyampari Ikal yang sedang berada di depan teras. Ternyata  ia sedang kesal. Itu terlihat dari pipi gembulnya yang dilipat tiga. Tapi itu bukan membuat Ibu marah melainkan gemas ketika melihatnya.

”Lho, Ibu kok senyum-senyum sendiri. Memangnya ada yang lucu ya?” tanya Ikal salah tingkah diperhatikan oleh Ibu begitu seksama.

”Soalnya kamu lucu sekali kalau sedang kesal. Lihat pipi kamu jadi memerah begitu,” ucap Ibu sambil tertawa kecil memberitahukan kepada Ikal.

"Ibu tahu tidak sih kalauIkal itu sedang kesal?”

”Ya, Ibu tidak tahu kamu kesaldengan siapa? Soalnya kamu tidak memberitahukan Ibu,” jawab Ibu bertanyakembali kepada Ikal.

”Ikal itu sedang kesal samaIbu! Karena bekal Ikal ke sekolah kali ini lontong buatan Ibu yang setiap pagidijajakan ke warung-warung. Itulah makanya Ikal tidak ingin sekolah.”

Itulah alasan Ikal tidak inginsekolah. Karena bekal sekolahnya hari itu berbeda seperti biasanya. Ternyata bekal yang harus ia bawa adalah lontong buatan Ibu. Lontong yang terbuat dari berasdan di dalamnya berisikan oncom, wortel, kentang serta bihun lalu dibungkusoleh daun pisang seperti pocong.

”Oh, jadi karena itu kamutidak ingin sekolah?”

”Iya! Ikal tidak mau kesekolah. Ikal malu  kalau nanti dilihatsama teman-teman sekelas. Ternyata bekal Ikal hanya lontong saja.”

”Nanti kalau kamu tidak bawabekal lalu kamu mau makan apa jika istirahat sekolah nanti?”


”Ya, makanya Ikal tidak ingin sekolahkalau bekalnya tetap lontong.”

Akhirnya Ibu pun mengerti apayang dimaksudkan Ikal. Ternyata Ikal tidak ingin sekolah karena malu. Karena bekal untuk sekolah hari itu hanya lontong.
”Baiklah Ibu akan memberi pemakluman untuk kamu. Sekarang kamu sekolah dulu dan bawa bekal lontong Ibu ini.Jika nanti teman-teman sekelas ada yang mengejek kamu. Ibu akan izinkan kamu esoktidak sekolah. Tapi sekarang kamu sekolah dulu. Bagaimana?”

Ikal pun merenungi ucapan Ibu.Ternyata apa yang dikatakan Ibu disetujuinya. Ia akhirnya berangkat juga ke sekolah.

***

Bel istirahat sekolah punakhirnya berbunyi. Semua penghuni SD Teratai berhamburan keluar kelasmasing-masing. Tapi tidak dengan Ikal. Ia hanya duduk diam di dalam kelas IV B.Karena ia tidak ingin diketahui oleh teman-teman sekelasnya ketika saat sedang menikmati bekal yang dibawanya itu. Kalau hari itu bekal yang dibawanyahanyalah lontong buatan Ibu.

Dengan sembunyi-sembunyi Ikalpun mengambil lontong itu di kotak makanan agar tidak ada yang mengetahuinya. Karenalapar diambilah satu buah lontong yang dibawanya itu. Namun saat ia akan makan lontong itu ternyata Ratna sang ketua kelas melihatnya sedang makan.

”Kamu sedang apa, Kal?Sepertinya bekal kamu hari ini istimewa ya beda seperti yang lainnya. Boleh akulihat?” tanya Ratna menanyakan bekal apa yang dibawa Ikal  hari itu.

Ternyata hal itu membuat Ikalterkejut. Karena diketahui oleh Ratna saat ia sedang makan di dalam kelas walausudah secara sembunyi-sembunyi. Apalagi Ikal tidak menyadari kalau selama didalam kelas diperhatikan oleh Ratna.

”Eh, kamu, Rat. Buat aku kagetsaja! Ada apa memangnya?”

Hmm, tidak ada apa-apa,Kal. Aku hanya ingin melihat bekal kamu hari ini. Sepertinya bekal yang kamubawa berbeda seperti yang lainnya. Boleh kita tukaran bekal? Aku bawa miegoreng dan telor mata sapi. Jika kamu mau boleh kok kamu ambil semuanya. Tapiasal ditukar dengan bekal yang kamu miliki itu. Bagaimana?”

Ikal yang mendengar tawaran bekal dari Ratna untuk menukar bekalnya itu akhirnya tergiur. ”Tapi...ah,aku tidak mau nanti Ratna mengejek aku lalu diberitahukan ke semua teman-temansekelas.” Pikir Ikal saat itu.

”Lho, kok kamu melamun, Kal.Mau tidak barteran dengan bekal aku?”

”Ba-baiklah aku akan menukarbekalku sama kamu. Tapi kamu jangan menertawai bekal yang aku bawa nanti ya,”ujar Ikal memberitahukan Ratna untuk berjanji dulu agar tidak menertawai bekalnyananti.

”Iya, aku janji! Mana bekalyang kamu bawa?” Ratna pun memenuhi janjinya itu. Akhirnya Ikal pun bersedia menukarkanbekal yang dibawanya itu dengan bekal Ratna.

”Oh, ini bekal yang kamu bawa,Kal? Ini makanan kesukaanku juga tiap pagi Bik Odah membelikannya di warungbuat aku sarapan jika tidak makan nasi.”

Ikal yang mengetahui bahwaRatna menyukai bekal yang dibawanya itu hanya tersenyum. Ia tak menyangka jikabekalnya itu membuat Ratna senang.
”Berarti kamu suka juga yasama lontong, Rat?”

”Iya, aku memang suka jugadengan makanan seperti ini. Soalnya bentuknya lucu seperti pocong Hehe.”

”Oya, kalau boleh tahu lontongyang kamu bawa beli dimana?” kembali Ratna menanyakan darimana Ikal mendapatkanlontong sebagai bekalnya hari itu.

”Aku tidak beli, Rat! Lontongini buatan Ibuku. Karena Ibuku jualan lontong yang tiap pagi dijajakan ke warung-warung.Makanya baru kali ini aku membawa bekal lontong. Soalnya aku malu jika diketahuianak-anak,” Ikal pun menjelaskan kenapa ia bisa membawa bekal lontong hari itu.

”Lho, kenapa harus malu! Bukannya lontong dibuat dari beras sekaligus makanan pokok kita. Kenapa harus dimalukan?Baiklah nanti akan kuberitahukan kepada teman-teman lainnya biar mereka bisa membeliatau memesan lontong ke kamu termasuk aku juga.”

Akhirnya teman-teman sekelas Ikal pun mengerubunginya. Mereka ingin melihat bekal yang dibawanya hari itu.Ternyata teman-teman sekelasnya pun menyukainya..

”I-iya.Nanti akan aku beritahukan kepada Ibuku. Kalau lontong buatannya disukai kalian.” Begitu kata Ikaldengan lantang. Ia tidak mengira kalau bekal yang dibawanya itu banyak yangsuka.

Hingga Ikal pun jadi teringatkembali dengan ucapan Ibu sebelum berangkat sekolah. Ternyata perkiraannya salah.Akhirnya ia jadi tak sabar ingin segera pulang walau jam keluar sekolah belum tiba waktunya. Ia ingin cepat mengabari Ibu bahwa lontong buatannya disukaioleh teman-teman sekelasnya.[]



Keterangan :

Dimuat di Majalah BERDI

1 komentar:

  1. Why you should keep your money when gambling with bitcoin - DRMCD
    While some people still play 아산 출장안마 online roulette, 속초 출장마사지 the most common type of 광명 출장샵 roulette that can be played with 논산 출장샵 the 고양 출장안마 bonus wheel is the bonus wheel.

    BalasHapus