PEMBOHONG
"Kamu cantik deh."
"Ah masa?"
"Benar, kamu cantik, kamu kaya gitar."
"Gitar? Kok gitar sih?"
"Gitar kan langsing."
"Trus, mau kamu apa?"
"Mau tidak jadi pacarku?"
"Pacar? Gimana ya?"
"Mau ya... Aku akan buat kamu bahagia."
"Bahagia? Aku sih enggak butuh."
"Loh, bukannya semua orang ingin bahagia?"
"Aku bisa bahagia, jika aku jauh dari kamu."
"Kamu ngomong apa sih?"
"Aku tahu, semua laki-laki itu pembohong."
"Wah, kaum pria bisa marah tuh."
"Marah? Silahkan saja!"
"Gimana sih?"
"Gimana apanya?"
"Ya, gimana kita bisa jadian kalau kamu...."
"Kalau aku kenapa? Asal tahu ya... Aku cuma suka sama bencong."
"Baik-baik, aku akan jadi bencong demi kamu."
"Baik, kalau kamu besok pakai rok, kita jadian."
Keesokan harinya....
"Gimana, aku centong gak sayang?"
"Ya.. Cantik, tapi dadanya masih rata."
"Kamu jangan ngerjain aku dong!"
"Kamu mau jadi pacarku enggak sih?"
"Aku mau, tapi enggak gini caranya."
"Ini baru ujian pertama, kamu udah ngelu."
"Sayang! Udah deh, aku kan bukan mainan."
"Siapa bilang kamu mainan? Kamu tuh yang bilang aku mainan."
"Aku, perasaan gak pernah ngomong deh."
"Tuh kan, laki-laki emang pembohong."
"Bohong gimana, emang aku enggak pernah bilang kok."
"Masih ingat kan pernah muji aku dengan sebuata apa hayo!"
"Apa ya....? Gitar, ya gitar."
"Trus, apa gitar itu bukan mainan?"
Hening....
"Kenapa diam? Bisa ngakuin kesalahan kamu kan?"
"Iya sayang."
"Mulai hari ini, panggil aku Piano."
"What? Tapi sayang, piano kan mainan juga."
"Bukan, piano itu alat musik."
"Kamu mau jadian gak sih? Tidak ada banta-bantahan."
"Eh, jangan mentang mentang kamu cantik dan kaya terus seenaknya kamu ke aku."
"Apa kaya? Kayak monyet maksudmu, Aku ini cuma anak pembantu."
"Jadi, kamu cuma anak pembantu?"
"Iya."
"Sial, nyesal aku pakai rok ini."
"Loh, kenapa? "Karena kamu miskin."
"Dasar cowok matre, enggak bisa, enggak bisa, pokoknya kit tetap pacaran."
"Enggak mau, pokoknya kita putus."
"Oke, kita putus, tapi aku bukan anak pembantu, yang tadi itu cuma bercan-da."
"Apa? Bercanda?"
"Iya"
"Kalau gitu kita jangan putus ya sayang."
"Kita putus... Daaag bencong."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar