Minggu, 27 April 2014

INGIN JADI PENULIS

Bismillahirrohmanirrohimi
Ingin jadi penulis

 Pak guru berdiri di depan kelas, beliau selesai menuliskan sepuluh pertanyaan mata pelajaran IPA di kelas 5, aku sudah paling awal menyelesaikan menulis soal, entah kenapa aku selalu menulis dengan cepat, sehingga tulisanku tampak jelek dan awut-awutan, begitu selesai mengerjakan semua pertanyaan tersebut segera kututup bukuku dengan semangat, ada pekerjaan lain yang harus segera kuselesaikan, berlagak seperti orang dewasa. dengan teman sebangku yang memiliki hobi yang kurang lebih sama, aku mengeluarkan beberapa lembar kertas sobekan buku tulis kosong yang masih utuh, kupotong menjadi beberapa bagian dan ku staples agar tampak seperti buku, memang aku berfikir membuat buku kecil-kecil dari buku bekas yang masih kosong sisa tahun ajaran yang lalu di kelas empat.

Kemarin aku baru saja mengulang menonton VCD film kartun yang digemari anak-anak,judulnya sangat familiar, Cinderella. Entah darimana pula aku tiba-tiba mendapat wangsit untuk menulis ulang cerita dari film tersebut, dengan harapan teman-teman sekelas akan melihat dan membaca cerpenku, kemudian aku bisa berbangga diri karena sukses menulis sebuah cerpen yang bagus, tanpa kutahu ketika aku dewasa nanti hal-hal yang bersangkutan dengan meniru bisa saja disebut plagiat, meski bagaimanapun ternyata kita belajar dengan meniru, semasa kecil aku tidak berfikir sampai disana, yang kuinginkan aku hanya tampak hebat diantara teman-teman lain yang mungkin tidak bisa menulis cerpen, lagipula, belum banyak anak-anak pada masaku yang suka melakukan hal sama sepertiku atau teman sebangkuku. 

 Buku kecil yang berasal dari daur ulang buku bekasku tersebut kutempel dengan gambar seorang putri cantik dari mainan baby doll kertas yang sudah sedikit lusuh, dalam sehari buku yang berisi beberapa lembar cerita yang sangat ringkas itu sudah keliling kelas dan hampir semua teman perempuan membacanya, aku sengaja tidak mengizinkan teman laki-laki membaca tulisanku karena mereka memiliki kebiasaan meledek apapun karya orang lain, dan hampir sebagian besar atau-rata-rata mereka semua sama, karena keberhasilan hari itu, aku semakin rajin mencari buku bekas kelas empat untuk dijadikan buku cerpen kecil dan kuedarkan keseluruh anak perempuan di kelas, selain menulis ulang cerita yang kutonton, terkadang aku menulis ulang cerita yang pernah kubaca di majalah atau dikoran, semakin hari aku kemudian menulis ceritaku sendiri, cerita anak-anak yang klise dan polos, masih dengan buku-buku kecil.
 
ketika naik kelas VI sekolah dasar, aku memiliki seorang adik sehingga sejak saat itu aku memiliki kamar sendiri pula, aku menjadi anak goa, waktuku sering kuhabiskan dikamar yang terkunci untuk berkhayal dan menulis, dan kemudian aku mulai menabung untuk membeli buku diary, di kelas VI aku mulai menulis puisi, aku membeli sebuah buku agenda pramuka siaga, yang kugunakan untuk menampung puisi-puisi generasi pertamaku, entah kemana buku itu sekarang berada.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar