OROK 90
MENULIS LEWAT HP, MANTAP
Tiga dari empat peserta KBM ACADEMY yang tersisa, melewati tantangan demi tantangan dalam ajang ini dengan menggunakan HP.
Apa karya mereka jelek? Tidak, mereka bahkan sering kali menang dalam lomba-lomba yang lain, dan Eyang bangga dengan itu semua.
Sahabat lain yang menulis lewat HP tapi tetap semangat dan terus
belajar, Eyang acungkan 4 jempol, pinjam jempolnya Eyang Ferry juga.
Senada dengan itu semua, Pak Isa Alamsyah membuat catatan khusus dalam buku best sellernya, No, Excuse.
Kalau mau baca, tentunya harus beli bukunya. Ngomong-ngomong dengan
buku ini, Eyang justru dapat secara gratis dari Beliau, gimana
ceritanya?
Cekidot, wik wik wik
Berawal dari lolosnya
peluang mengikuti lomba editing 1 yang dibuat pak Isa Alamsyah khusus
buat suka nongkrong di KBM, membuat Eyang sedikit kecewa, karena On line
lewat HP peluang itu luput dari pandangan.
Banyaknya dorongan dari anggota yang protes karena acaranya dibuat tengah malam, pak Isa membuat lomba Editing II.
Melihat itu, sebagai orang yang aktif di KBM tidak mau ketinggalan
dong. Tantangannya adalah mengedit 10 kalimat karya Master Dedi Padiku.
Sinyal yang buruk di kampung, serta terbatasnya kuota on line tidak menyurutkan semangat Eyang untuk ikut.
Eyang tulis tuh tantangannya di buku tulis lalu perbaiki. Hasilnya
Eyang ketik satu-satu di kolom komentar pak Isa. Padatnya arus peserta
lomba yang menjawab, akhirnya jawaban Eyang tercecer, nomor satu di
mana, nomor tujuh di mana. Wik wik wik
Saat pengumuman ada clue,
siapa pemenangnya, "Hanya ada satu orang yang benar di nomor tujuh,"
kalau gak salah Iyem harusnya diganti menjadi gadis, nya atau wanita.
Eyang yang merasa benar Ge er dong. "YES," sorakku.
Apalagi yang
lain, eyang merasa benar. Saat pengumuman 5 member yang jawabannya punya
kesalahan paling sedikit, nama Eyang gak ada, sedih dong! Pastinya
galau bangat.
lalu diumumkanlah pemenangnya, yang pasti bukan
Eyang. Tidak puas dengan keputusan itu, Eyang beranikan Inbox pak Isa,
protes tuh ceritanya.
Akhirnya Pak Isa dengan sabar ngumpulin
semua jawaban Eyang yang tercecer itu ke inbox, terus setiap jawaban itu
dibubuhi ok di belakangnya.
Sampai angka tujuh masih ok, delapan ok, sembilan ok sayang sepuluh ok juga.
Akhirnya menang deh tuh, diumumim juga. Eyang sampai mau nangis karena
girang. Tak lupa Eyang ucapan terima kasih atas kebijaksanaan tersebut.
Pertama karena harusnya hadiah yang keluara hanya satu dengan protesnya
Eyang jadi dua deh hadiah yang keluar.
Salah satu komentar paling berkesan adalah dari adik Raditya Nugraha yang juga on line pakai HP.
"Jangan-jangan Eyang ngacung-ngacungin kampak ke Pak Isa sampai bisa menang," wik wik wik.
The end
Tidak ada komentar:
Posting Komentar