Rabu, 26 Maret 2014

MENGAPA SAYA MELAKUKAN ODOK (ONE DAY ONE KARYA)

MENGAPA SAYA MELAKUKAN ODOK (ONE DAY ONE KARYA)
OLEH AGUNG PRIBADI

ODOK HARI KESEBELAS, KAMIS, JUM’AT, SABTU, MINGGU, SENIN, SELASA, SAYA LIBUR ODOK

Episode 1

Pada Final Liga Chapion 1999, Manchester United (MU) tertinggal 0-1 dari Bayern Muenchen.

Apa yang dilakukan MU? MU menyerang gawang Muenchen habis-habisan. Injury Time yang diberikan wasit 3 menit setelah 90 menit berlalu.

Karena waktu yang disediakan hampir habis, MU melakukan segala daya upaya untuk memenangkan pertandingan, berkerja sangat keras dan berpikir keras tentang strategi apa yang harus dilakukan.

Misalnya memasukkan pemain pengganti yaitu Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solksjaer. Melalui umpan silang David Becham terciptalah 2 Gol dalam 3 menit itu oleh kedua pemain pengganti itu. MU pun berhasil memenangkan pertandingan dan merebut gelar juara Liga Champion 1999.

Episode 2

Pada Final Piala Dunia 1998, Brazil tertinggal 0-2 dari Perancis. Ketika waktu pertandingan tersisa 20 menit. Brazil menyerang habis-habisan Perancis untuk mengejar defisit 2 gol itu.

Tapi Brazil menyerang sporadis. Hanya Ronaldo yang dijadikan target Man. Padahal saat itu Ronaldo tidak terlalu fit. Brazil menyerang habis-habisan tanpa strategi yang jelas.

Akibatnya seorang pemain Perancis yaitu Emanuel Petit, lepas sendirian di wilayah pertahanan Brazil, karena semua pemain sedang menyerang. Akibatnya Petit berhasil mencetak Gol dan Brazil kalah 0-3 dari Perancis. Perancislah yang keluar sebagai juara dunia 1998.

Nah! Hidup itu ibarat bermain sepakbola. Dalam sepak bola, ketika tertinggal 0-2 sementara wakktu kita hampir habis yang dilakukan adalah menyerang gawang lawan habis-habisan dan mengerahkan seluruh energi dan memilih strategi yang tepat, seperti 2 pertandingan yang saya tulis di atas.

Umur saya bulan depan 42. Kalau melihat usia Nabi Muhammad 63 tahun, maka waktu saya hamper habis, bahkan bisa lebih cepat karena kita tidak tahu umur kita sampai kapan.

Teman-teman saya sudah banyak yang meninggal. Dosa saya sangat banyak amal sangat sedikit, posisi saya seperti sedang tertinggal 0-1 atau 0-2. Yang saya lakukan ya harus menyerang habis-habisan dan menerapkan strategi yang tepat supaya ketinggalan 0-2 bisa disusul.

Mnurut saya ODOK itu metode yang pas, strategi yang tepat. Kalau tulisan saya banyak yang share dan banyak orang berubah ke arah lebih baik, bahkan menularkan virus ODOK ini mudah-mudahan saya bisa mengejar ketertinggalan dan memenangkan pertandingan. Kalau melihat tulisan di atas, doakan saya supaya bisa seperti MU 1999. BukanAa seperti Brazil 1998. Aamiin. Wallahu A’lam Bish Shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar