Empat tahun sudah, ular ini bisulan. Sejak ia ditangkap dan bisanya diambil oleh pawang ular, ia rentan terkena penyakit. Setiap hari bisulnya semakin banyak, anti bodi dalam tubuhnya tak bekerja baik sejak bisanya dikeluarkan.
Kini, ular itu merana, namanya Pay. Sebenarnya ia adalah jelmaan putri cantik, keturunan raja yang terbuang. Warna yang dulunya putih kini berubah warna dan dipenuhi bintik-bintik tak jelas. Badannya mengeluarkan bau yang menyengat bahkan orang bisupun sanggup dibuat bicara.
Ular berbisul
ini dibuang ke hutan larangan. Tanda larang yang tersebar di mana-mana
membuatnya stress berat. Akhirnya ia memutuskan untuk diciptakan menjadi
kodok saja, Sayang keputusannya tak berarti apa-apa, Nasi sudah menjadi
bubur.
Tak ada lagi yang bisa disesali, selain pasrah pada kenyataan. di dalam kepasrahannya ia semakin terpuruk dan mati karena infeksi.
Sejak saat itu hutan larangan menjadi angker, siapapun yang berniat merusak hutan akan bisulan.
The End!
Tak ada lagi yang bisa disesali, selain pasrah pada kenyataan. di dalam kepasrahannya ia semakin terpuruk dan mati karena infeksi.
Sejak saat itu hutan larangan menjadi angker, siapapun yang berniat merusak hutan akan bisulan.
The End!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar