KBM ACADEMY BABAK KONSER LEVEL 7
Judul Cerpen : PESAWAT MH370 TELAH DITEMUKAN
Pengarang : Jeng Sri Rejeki – Samarinda
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Seorang laki-laki paruh baya yang bernama Abu Seto mengetahui informasi mengenai Pesawat MH370 yang dikabarkan hilang beberapa waktu yang lalu. Informasi yang tentu saja disambut hangat oleh semua khalayak dan serta merta menjadikannya sebagai topik eksklusif dalam pemberitaan. Bagaimana kondisi akhir pesawat tersebut? Bagaimana Abu Seto yang seorang pencari kayu bisa menemukannya?
===######=====
Tanggal 1 April 2014
Pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH370 yang hilang sejak tanggal 8 Maret 2014 belum ditemukan. Bahkan keberadaan kotak hitam, yang paling diharapkan untuk menjadi petunjuk, juga belum terdeteksi signalnya.
Bukan hanya Malaysia namun juga berbagai negara terlibat di dalam pencarian tersebut. Ada enam negara ikut ambil bagian, masing-masing dengan peralatan super cangggihnya. Mereka adalah Amerika, Cina, Australia, Selandia Baru, Jepang dan Korea Selatan.
Amerika menggunakan P8 Poseidon, pesawat yang bisa menangkap sinyal kapal selam bawah laut dan gelombang sinyal yang diproduksi Boeing. Sedangkan Australia, Selandia Baru, Jepang dan Korea Selatan menngunakan P3 Orion. Pesawat ini bisa mendeteksi keberadaan manusia dari jarak 30 mil dan melacak tanda kehidupan di bawah laut dengan kedalaman hingga 5.000 kaki. Semuanya tidak membuahkan hasil.
Di mana sebenarnya pesawat MH370 yang membawa 227 penumpang dan 12 kru itu berada? Bagaimana kondisinya? Bagaimana nasib penumpang yang ada di dalamnya? Empat puluh menit sejak tinggal landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju Beijing, hanya menyisakan petunjuk berupa “perkiraan” lokasi terakhir keberadaan pesawat yakni di Samudra Hindia.
Mengapa kotak hitam pesawat tidak menunjukkan keberadaannya? Bukankah seharusnya, selama tiga puluh hari kotak hitam akan terus memancarkan sinyal “ping” setiap detik? Namun, mengapa tidak ada tanda-tanda penangkapan sinyal? Bahkan kapal selam tak berawak milik Amerika “Bluefin-21” yang kini telah diterjunkan untuk mendeteksinya di Perth tidak mendapatkan petunjuk sedikitpun.
===#####====
Tanggal 7 Maret 2014, di belahan bumi lain.
Seorang anak kecil bernama Hasan bin Abdu menangis sepanjang malam, minta mainan kepada ayahnya. Dari pagi sampai sore dia bermain dan rupanya bosan dengan apa yang sudah dimilikinya.
Abdu Bin Harun bingung karena Hasan minta mainan sebuah pesawat terbang lengkap dengan penumpangnya. Tentu saja dia bingung, sebab di tempat tinggal mereka tidak ada yang menjual mainan, apalagi yang dimaksud oleh anaknya.
Permintaan sang anak membuat Abdu pusing tujuh keliling dan tidak bisa tidur. Tangisan dan rengekannya sepanjang malam membuat sang ayah tidak sampai hati, dia berjanji akan mencarikannya.
Esoknya, Abdu bersila di tanah depan rumah mereka, tangannya bertangkup di depan dada, mata terpejam dan mulut komat-kamit. Tiba-tiba terdengar deru suara mengusik telinganya. Rupanya sebuah pesawat sedang terbang di areal kediaman mereka. Abdu makin berkonsentrasi dan mulutnya makin cepat bergerak-gerak membaca mantera, sementara mata tetap terpejam.
Keajaiban terjadi, pesawat yang sedang dan memang seharusnya mengarah ke kanan, kemudian berputar haluan dan mengarah ke kiri. Arah pesawat berbelok 180 derajat dari tujuan semula, mendarat mulus di depan Abdu yang kemudian memanggil Hasan.
Jejingkrakan Hasan demi melihat sebuah pesawat mainan seperti yang diimpikan ada dalam genggaman ayahnya. Bergegas diambilnya dan dengan melompat-lompat kegirangan pergi ke halaman samping.
Sepanjang hari Hasan asik bermain dengan pesawat yang diberikan oleh ayahnya. Permainan baru yang sangat menyenangkan hati. Dia membuka pintu pesawat dan menurunkan seluruh penumpangnya. Sebelum itu, para pramugari disusun di pintu depan dan belakang, masing-masing dua orang. Sesuka hati Hasan memainkan pesawat sesuai dengan imajinasinya.
Tidak terasa sudah dua puluh empat hari Hasan bermain dengan pesawat yang bertulisakan MH370 itu berikut dengan penumpangnya. Hampir setiap hari, dan belum tampak tanda-tanda kebosanan bila ditilik dari sikapnya. Hal ini rupanya membuat Abdu menjadi resah.
Ketertarikan Hasan pada pesawat itu rupanya membuat Abdu tidak tenang. Dalam hati dia bertanya-tanya, “kapan ya Hasan mau menaruh pesawat dan penumpangnya itu untuk berganti dengan mainan yang lain?”
Kegelisahannya muncul dikarenakan sudah sering didengarnya suara lantunan doa yang masuk ke dalam gendang telinganya. Alunan ayat-ayat yang semula sayup makin lama makin nyata dan seolah terasa merobek gendang telinganya. Abdu merasakan “sengatan” panas yang luar biasa setiap kali mendengar suara doa yang makin hari makin sering berkumandang merasuk ke dalam telinganya.
Makin sering dan santer lantunan bait-bait doa terdengar, kegelisahannya makin memuncak. Suara itu seperti tiada henti masuk ke dalam gendang telinganya. Tidak hanya telinga yang panas, bahkan sekujur tubuhnya sudah mulai terasa terbakar, bahkan seperti hampir meleleh. “Sampai kapan aku kuat menahat kesakitan ini? begitu Abdu berpikir.
Karena tidak tahan terhadap serangan panas yang sangat menyakitkan, begitu Hasan tertidur nyenyak, Abdu mengambil pesawat itu. Terhuyung ia membawa pesawat itu ke depan rumah dan kemudian meletakkannya persis di tempat ditemukan tempo hari.
Seperti waktu yang lalu, Abdu memejamkan mata, tangan bersidekap di depan dada dan mulut berkomat-kamit. Konsentrasinya penuh diarahkan pada pesawat yang penumpangnya sudah disusun seperti semula.
Tak berapa lama, keluar asap tipis dari ubun-ubun Abdu yang kemudian melayang ke arah pesawat mainan itu. Perlahan tapi pasti asap membungkus badan pesawat, makin tebal dan semakin menebal, akhirnya pesawat itu hilang dari pandangan mata Abdu.
===#####====
Suatu hari di belahan bumi lain lagi.
Abu Seto, seorang pencari kayu bakar berlari dari dalam hutan belantara tempatnya bekerja. Sambil berteriak histeris, dia menuju kampungnya untuk memanggil banyak orang. Demi mendengar teriakannya, hampir seluruh isi kampung di tepi hutan itu menghambur ke luar. Mereka ingin tahu berita apa kiranya yang membuat laki-laki paruh baya namun berbadan tegap itu berteriak-teriak.
“Ada apa? Mengapa berteriak? Ayo ceritakan pada kami! Jangan panik!” mereka bertanya degan kalimat yang senada.
“Ada… ada… Ada pesawat di dalam hutan. Jangan-jangan itu pesawat kesasar!” akhirnya keluar juga jawaban yang jelas walau sedikit terbata dari mulut lelaki itu.
Sontak mereka berlarian masuk ke hutan untuk melihat keberadaan pesawat tersebut. Benar saja, pesawat itu nyata. Masih utuh dan tidak ada sedikitpun kerusakan yang terlihat pada badan pesawat.
Namun bila diperhatikan, tampak keanehan, sepertinya tidak ada tanda-tanda kehidupan. Semua penumpang dan kru bahkan pilot pesawat itu semua seolah tertidur dan tidak ada sama sekali yang terbangun. Matikah mereka?
Penduduk berupaya menaiki badan pesawat dan menggedor-gedor jendela. Keributan dan hiruk-pikuk mereka terdengar oleh pramugari yang kemudian terbangun. Sigap dia membangunkan kru yang berada di dekatnya, kemudia mereka membangunkan para pramugari yang lain dan pilot yang juga tertidur nyenyak.
Kehebohan terjadi waktu mereka berupaya membuka pintu pesawat. Penumpang yang semuanya tidur nyenyak jadi terbangun dan bengong mengapa mereka tidak mendarat di bandar udara di Beijing? Mengapa mereka di dalam hutan?
Setelah kesadarannya utuh, akhirnya Pilot dengan dibantu beberapa kru mencoba menghidupkan alat komunikasi. Mereka menghubungi bandara terdekat dan mengabarkan keadaan mereka yang tersesat di dalam hutan.
Pertolongan datang untuk mengevakuasi mereka. Pesawat dan seluruh kru dan penumpangnya dievakuasi. Mereka disambut dengan gegap gempita dan isak tangis para kerabat. Bahkan seluruh Kepala Negara yang ikut ambil bagian dalam pencarian mengelu-elukan kedatangan mereka.
Pilot yang tadinya diduga melakukan pembajakan terhadap pesawat MH370 itu diberi penghargaan. Namun dia menolak dengan halus. Menurutnya, yang lebih pantas mendapatkan penghargaan adalah Abu Seto, pencari kayau bakar yang menemukan keberadaan mereka.
Abu Seto mendadak sontak menjadi selebritis karena menjadi topic pemberitaan seputar penemuan Pesawat MH370 milik Malaysia yang hilang selama hampr sebulan.
Sementara itu para penumpang dikembalikan ke rumah keluarganya masing-masing yang menyambut dengan suka cita.
SR – 032014 – Post 45
Note:
Bagimu Tuhan Hidup, Kehidupan dan Penghidupan ini.
Cerpen ini hanyalah fiksi, walau topiknya nyata, namaun dibumbui hal-hal yang tidak nyata.
Namun demikian, isi cerpen menyatakan sebuah harapan dari penulis.
Sebuah afirmasi atau doa kepada Sang Maha Penguasa Alam agar pesawat segera ditemukan dalam keadaan utuh dan penumpang selamat.
Amin.
Judul Cerpen : PESAWAT MH370 TELAH DITEMUKAN
Pengarang : Jeng Sri Rejeki – Samarinda
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Seorang laki-laki paruh baya yang bernama Abu Seto mengetahui informasi mengenai Pesawat MH370 yang dikabarkan hilang beberapa waktu yang lalu. Informasi yang tentu saja disambut hangat oleh semua khalayak dan serta merta menjadikannya sebagai topik eksklusif dalam pemberitaan. Bagaimana kondisi akhir pesawat tersebut? Bagaimana Abu Seto yang seorang pencari kayu bisa menemukannya?
===######=====
Tanggal 1 April 2014
Pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH370 yang hilang sejak tanggal 8 Maret 2014 belum ditemukan. Bahkan keberadaan kotak hitam, yang paling diharapkan untuk menjadi petunjuk, juga belum terdeteksi signalnya.
Bukan hanya Malaysia namun juga berbagai negara terlibat di dalam pencarian tersebut. Ada enam negara ikut ambil bagian, masing-masing dengan peralatan super cangggihnya. Mereka adalah Amerika, Cina, Australia, Selandia Baru, Jepang dan Korea Selatan.
Amerika menggunakan P8 Poseidon, pesawat yang bisa menangkap sinyal kapal selam bawah laut dan gelombang sinyal yang diproduksi Boeing. Sedangkan Australia, Selandia Baru, Jepang dan Korea Selatan menngunakan P3 Orion. Pesawat ini bisa mendeteksi keberadaan manusia dari jarak 30 mil dan melacak tanda kehidupan di bawah laut dengan kedalaman hingga 5.000 kaki. Semuanya tidak membuahkan hasil.
Di mana sebenarnya pesawat MH370 yang membawa 227 penumpang dan 12 kru itu berada? Bagaimana kondisinya? Bagaimana nasib penumpang yang ada di dalamnya? Empat puluh menit sejak tinggal landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju Beijing, hanya menyisakan petunjuk berupa “perkiraan” lokasi terakhir keberadaan pesawat yakni di Samudra Hindia.
Mengapa kotak hitam pesawat tidak menunjukkan keberadaannya? Bukankah seharusnya, selama tiga puluh hari kotak hitam akan terus memancarkan sinyal “ping” setiap detik? Namun, mengapa tidak ada tanda-tanda penangkapan sinyal? Bahkan kapal selam tak berawak milik Amerika “Bluefin-21” yang kini telah diterjunkan untuk mendeteksinya di Perth tidak mendapatkan petunjuk sedikitpun.
===#####====
Tanggal 7 Maret 2014, di belahan bumi lain.
Seorang anak kecil bernama Hasan bin Abdu menangis sepanjang malam, minta mainan kepada ayahnya. Dari pagi sampai sore dia bermain dan rupanya bosan dengan apa yang sudah dimilikinya.
Abdu Bin Harun bingung karena Hasan minta mainan sebuah pesawat terbang lengkap dengan penumpangnya. Tentu saja dia bingung, sebab di tempat tinggal mereka tidak ada yang menjual mainan, apalagi yang dimaksud oleh anaknya.
Permintaan sang anak membuat Abdu pusing tujuh keliling dan tidak bisa tidur. Tangisan dan rengekannya sepanjang malam membuat sang ayah tidak sampai hati, dia berjanji akan mencarikannya.
Esoknya, Abdu bersila di tanah depan rumah mereka, tangannya bertangkup di depan dada, mata terpejam dan mulut komat-kamit. Tiba-tiba terdengar deru suara mengusik telinganya. Rupanya sebuah pesawat sedang terbang di areal kediaman mereka. Abdu makin berkonsentrasi dan mulutnya makin cepat bergerak-gerak membaca mantera, sementara mata tetap terpejam.
Keajaiban terjadi, pesawat yang sedang dan memang seharusnya mengarah ke kanan, kemudian berputar haluan dan mengarah ke kiri. Arah pesawat berbelok 180 derajat dari tujuan semula, mendarat mulus di depan Abdu yang kemudian memanggil Hasan.
Jejingkrakan Hasan demi melihat sebuah pesawat mainan seperti yang diimpikan ada dalam genggaman ayahnya. Bergegas diambilnya dan dengan melompat-lompat kegirangan pergi ke halaman samping.
Sepanjang hari Hasan asik bermain dengan pesawat yang diberikan oleh ayahnya. Permainan baru yang sangat menyenangkan hati. Dia membuka pintu pesawat dan menurunkan seluruh penumpangnya. Sebelum itu, para pramugari disusun di pintu depan dan belakang, masing-masing dua orang. Sesuka hati Hasan memainkan pesawat sesuai dengan imajinasinya.
Tidak terasa sudah dua puluh empat hari Hasan bermain dengan pesawat yang bertulisakan MH370 itu berikut dengan penumpangnya. Hampir setiap hari, dan belum tampak tanda-tanda kebosanan bila ditilik dari sikapnya. Hal ini rupanya membuat Abdu menjadi resah.
Ketertarikan Hasan pada pesawat itu rupanya membuat Abdu tidak tenang. Dalam hati dia bertanya-tanya, “kapan ya Hasan mau menaruh pesawat dan penumpangnya itu untuk berganti dengan mainan yang lain?”
Kegelisahannya muncul dikarenakan sudah sering didengarnya suara lantunan doa yang masuk ke dalam gendang telinganya. Alunan ayat-ayat yang semula sayup makin lama makin nyata dan seolah terasa merobek gendang telinganya. Abdu merasakan “sengatan” panas yang luar biasa setiap kali mendengar suara doa yang makin hari makin sering berkumandang merasuk ke dalam telinganya.
Makin sering dan santer lantunan bait-bait doa terdengar, kegelisahannya makin memuncak. Suara itu seperti tiada henti masuk ke dalam gendang telinganya. Tidak hanya telinga yang panas, bahkan sekujur tubuhnya sudah mulai terasa terbakar, bahkan seperti hampir meleleh. “Sampai kapan aku kuat menahat kesakitan ini? begitu Abdu berpikir.
Karena tidak tahan terhadap serangan panas yang sangat menyakitkan, begitu Hasan tertidur nyenyak, Abdu mengambil pesawat itu. Terhuyung ia membawa pesawat itu ke depan rumah dan kemudian meletakkannya persis di tempat ditemukan tempo hari.
Seperti waktu yang lalu, Abdu memejamkan mata, tangan bersidekap di depan dada dan mulut berkomat-kamit. Konsentrasinya penuh diarahkan pada pesawat yang penumpangnya sudah disusun seperti semula.
Tak berapa lama, keluar asap tipis dari ubun-ubun Abdu yang kemudian melayang ke arah pesawat mainan itu. Perlahan tapi pasti asap membungkus badan pesawat, makin tebal dan semakin menebal, akhirnya pesawat itu hilang dari pandangan mata Abdu.
===#####====
Suatu hari di belahan bumi lain lagi.
Abu Seto, seorang pencari kayu bakar berlari dari dalam hutan belantara tempatnya bekerja. Sambil berteriak histeris, dia menuju kampungnya untuk memanggil banyak orang. Demi mendengar teriakannya, hampir seluruh isi kampung di tepi hutan itu menghambur ke luar. Mereka ingin tahu berita apa kiranya yang membuat laki-laki paruh baya namun berbadan tegap itu berteriak-teriak.
“Ada apa? Mengapa berteriak? Ayo ceritakan pada kami! Jangan panik!” mereka bertanya degan kalimat yang senada.
“Ada… ada… Ada pesawat di dalam hutan. Jangan-jangan itu pesawat kesasar!” akhirnya keluar juga jawaban yang jelas walau sedikit terbata dari mulut lelaki itu.
Sontak mereka berlarian masuk ke hutan untuk melihat keberadaan pesawat tersebut. Benar saja, pesawat itu nyata. Masih utuh dan tidak ada sedikitpun kerusakan yang terlihat pada badan pesawat.
Namun bila diperhatikan, tampak keanehan, sepertinya tidak ada tanda-tanda kehidupan. Semua penumpang dan kru bahkan pilot pesawat itu semua seolah tertidur dan tidak ada sama sekali yang terbangun. Matikah mereka?
Penduduk berupaya menaiki badan pesawat dan menggedor-gedor jendela. Keributan dan hiruk-pikuk mereka terdengar oleh pramugari yang kemudian terbangun. Sigap dia membangunkan kru yang berada di dekatnya, kemudia mereka membangunkan para pramugari yang lain dan pilot yang juga tertidur nyenyak.
Kehebohan terjadi waktu mereka berupaya membuka pintu pesawat. Penumpang yang semuanya tidur nyenyak jadi terbangun dan bengong mengapa mereka tidak mendarat di bandar udara di Beijing? Mengapa mereka di dalam hutan?
Setelah kesadarannya utuh, akhirnya Pilot dengan dibantu beberapa kru mencoba menghidupkan alat komunikasi. Mereka menghubungi bandara terdekat dan mengabarkan keadaan mereka yang tersesat di dalam hutan.
Pertolongan datang untuk mengevakuasi mereka. Pesawat dan seluruh kru dan penumpangnya dievakuasi. Mereka disambut dengan gegap gempita dan isak tangis para kerabat. Bahkan seluruh Kepala Negara yang ikut ambil bagian dalam pencarian mengelu-elukan kedatangan mereka.
Pilot yang tadinya diduga melakukan pembajakan terhadap pesawat MH370 itu diberi penghargaan. Namun dia menolak dengan halus. Menurutnya, yang lebih pantas mendapatkan penghargaan adalah Abu Seto, pencari kayau bakar yang menemukan keberadaan mereka.
Abu Seto mendadak sontak menjadi selebritis karena menjadi topic pemberitaan seputar penemuan Pesawat MH370 milik Malaysia yang hilang selama hampr sebulan.
Sementara itu para penumpang dikembalikan ke rumah keluarganya masing-masing yang menyambut dengan suka cita.
SR – 032014 – Post 45
Note:
Bagimu Tuhan Hidup, Kehidupan dan Penghidupan ini.
Cerpen ini hanyalah fiksi, walau topiknya nyata, namaun dibumbui hal-hal yang tidak nyata.
Namun demikian, isi cerpen menyatakan sebuah harapan dari penulis.
Sebuah afirmasi atau doa kepada Sang Maha Penguasa Alam agar pesawat segera ditemukan dalam keadaan utuh dan penumpang selamat.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar